Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1
Silakan pelajari materi di bawah ini! Jangan lupa, Saudara perlu mengerjakan latihan dan evaluasi sebagai sarana untuk mengukur pemahaman materi pada CPMK 1.
Powered By EmbedPress
Sub-CPMK
Mahasiswa dapat menjelaskan pengetahuan yang baik tentang sejarah, peran, dan kedudukan bahasa Indonesia serta menunjukkan kebanggaan mereka menggunakan bahasa Indonesia
Bahan Kajian
Halo Saudara mahasiswa. Apakah Saudara sudah mengerti tentang sejarah, peran, dan kedudukan bahasa Indonesia? Jika belum, pada CPMK 1 ini, kita akan mempelajari bersama-sama tentang sejarah, peran, dan kedudukan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, mari simak materi berikut!
Saudara mahasiswa, sejarah perkembangan bahasa Indonesia sangatlah menarik. Sejarah diawali Perkembangan terjadi pada masa kolonial Belanda, masa penjajahan Jepang, masa kemerdekaan, serta zaman modern.
1). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kolonial Belanda
Pada zaman kolonial Belanda, perkembangan bahasa Indonesia mengalami beberapa perubahan yang signifikan. Sebelum kedatangan Belanda, Bahasa Melayu telah menjadi bahasa perdagangan dan komunikasi di wilayah Nusantara (Sultani & Kristanti, 2020). Selama periode kolonial Belanda, Bahasa Melayu tetap berperan penting sebagai lingua franca di antara berbagai suku bangsa di wilayah Indonesia para misionaris Belanda memainkan peran penting dalam memperkenalkan bahasa Belanda di Indonesia (Permadi & Purwaningsih, 2015). Sekolah-sekolah yang didirikan oleh gereja-gereja Kristen Protestan dan Katolik menggunakan bahasa Belanda sebagai bahasa pengantar (Mahayana, 2009). Hal ini memperkenalkan bahasa Belanda kepada beberapa lapisan masyarakat terbatas. Meskipun Belanda memperkenalkan bahasa Belanda sebagai bahasa resmi administrasi, Bahasa Indonesia mulai diakui sebagai bahasa nasional melalui gerakan kebangkitan nasional yang dipelopori oleh para intelektual dan pemimpin nasionalis Indonesia.
Bahasa Indonesia dianggap lebih inklusif dan merangkul berbagai suku bangsa di Indonesia daripada bahasa Belanda. Selama periode kolonial Belanda, terjadi peningkatan produksi literatur dalam bahasa Indonesia. Penerbitan buku-buku, surat kabar, dan majalah dalam bahasa Indonesia menjadi sarana penting untuk menyebarkan gagasan-gagasan nasionalis dan kebangkitan identitas nasional (Amanan & Sabrina, 2023). Di bawah pemerintahan kolonial Belanda, bahasa Belanda digunakan sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah. Namun, pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, mulai muncul gerakan untuk memperjuangkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah, sebagai bagian dari usaha memperkuat identitas nasional (Nataly dkk., 2024). Meskipun periode kolonial Belanda membawa pengaruh bahasa Belanda yang kuat di Indonesia, perkembangan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional tetap berlangsung, dipicu oleh semangat perjuangan untuk meraih kemerdekaan dan memperkuat identitas nasional.
2). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kolonial Jepang
Pada zaman kolonial Jepang, yang berlangsung dari tahun 1942 hingga 1945 selama Perang Dunia II, perkembangan bahasa Indonesia mengalami beberapa perubahan signifikan. Pemerintah Jepang mengganti bahasa Belanda dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah-sekolah (Zuriatin, 2022). Hal ini memperkuat peran bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan meningkatkan statusnya di mata masyarakat. Selama pendudukan Jepang, bahasa Indonesia digunakan lebih luas dalam administrasi dan komunikasi resmi (Pusposari, 2017). Ini memberikan dorongan lebih lanjut untuk penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara. Selama pendudukan Jepang, pendidikan di Indonesia mengalami perubahan signifikan dengan diperkenalkannya kurikulum pendidikan yang didasarkan pada sistem pendidikan Jepang. Bahasa Indonesia menjadi bagian penting dari kurikulum ini, memperkuat posisinya sebagai bahasa nasional. Pemerintah Jepang menggunakan media massa, seperti surat kabar dan majalah, untuk menyebarkan propaganda dan mendukung perang mereka.
Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa utama dalam publikasi tersebut, yang membantu meningkatkan penggunaan dan keberagaman bahasa Indonesia di Indonesia. Selama pendudukan Jepang, budaya Jepang, termasuk sastra dan seni, mempengaruhi budaya Indonesia. Meskipun tidak secara langsung berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia, pengaruh ini memberikan konteks budaya yang penting bagi penggunaan bahasa Indonesia pada masa itu. Periode pendudukan Jepang di Indonesia memainkan peran penting dalam mengokohkan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional (Fuadi & Al Anshori, 2023). Penggunaan bahasa Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan dan administrasi, terus memperkuat posisinya sebagai bahasa utama negara, yang kemudian menjadi landasan bagi pembentukan Indonesia sebagai negara merdeka.
3). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Kemerdekaan
Bahasa Indonesia mengalami perkembangan yang signifikan sejak zaman kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945. Setelah proklamasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, bahasa Indonesia diakui sebagai bahasa resmi negara, menggantikan bahasa Belanda yang sebelumnya digunakan oleh pemerintahan kolonial. Pemerintah melakukan berbagai upaya untuk menstandarisasi bahasa Indonesia, termasuk pembentukan Lembaga Bahasa Indonesia pada tahun 1947 yang kemudian menjadi Balai Bahasa Indonesia (Repelita, 2017). Hal ini bertujuan untuk memperkuat dan memperluas penggunaan bahasa Indonesia di berbagai bidang, termasuk administrasi, pendidikan, dan media. Meskipun bahasa Indonesia memiliki akar yang kuat dalam bahasa Melayu, tetapi seiring dengan perjalanan waktu, bahasa Indonesia juga menerima pengaruh dari berbagai bahasa daerah di Indonesia (Puspitasari, 2018). Ini termasuk peminjaman kata dan frasa dari bahasa-bahasa daerah yang memberikan warna dan kekayaan pada bahasa Indonesia.
Sejak zaman kemerdekaan, bahasa Indonesia berkembang pesat dalam bidang sastra, jurnalistik, dan media lainnya. Karya-karya sastra dan tulisan-tulisan jurnalistik menjadi sarana penting dalam memperkaya dan mengembangkan kosakata serta gaya bahasa bahasa Indonesia. Perkembangan teknologi informasi, terutama internet dan media sosial, juga berkontribusi pada perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terus beradaptasi dengan kemajuan teknologi dan memperkaya kosakata dengan istilah-istilah baru yang terkait dengan teknologi. Seiring dengan kebutuhan akan pengetahuan bahasa yang lebih mendalam, kamus-kamus dan pedoman-pedoman bahasa Indonesia diterbitkan secara berkala untuk membantu pemahaman dan penggunaan yang tepat dalam bahasa Indonesia. Perkembangan bahasa Indonesia selama zaman kemerdekaan telah menjadi cermin dari semangat persatuan dan keberagaman Indonesia serta keinginan untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi yang efektif dan identitas nasional yang kuat.
4). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Zaman Modern
Perkembangan bahasa Indonesia pada zaman modern terus mengalami dinamika yang menarik, terutama dengan adanya perkembangan teknologi dan globalisasi. Kemajuan teknologi informasi dan internet telah memberikan dampak besar pada perkembangan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia terus beradaptasi dengan istilah-istilah baru yang muncul dalam dunia teknologi, seperti “internet”, “sosial media”, “aplikasi”, dan lain-lain. Dengan semakin terbukanya Indonesia terhadap pengaruh global, bahasa Indonesia juga menerima pengaruh dari berbagai bahasa asing. Terutama, pengaruh bahasa Inggris semakin kuat dalam kosakata dan istilah-istilah yang digunakan dalam bahasa sehari-hari, terutama di kalangan muda. Musik, film, dan budaya populer lainnya juga memberikan kontribusi dalam perkembangan bahasa Indonesia. Lirik lagu, dialog film, dan bahasa gaul yang muncul dalam kehidupan sehari-hari menjadi bagian integral dari perkembangan bahasa Indonesia modern.
Media sosial memiliki peran penting dalam mempercepat perkembangan bahasa Indonesia. Platform-platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok menjadi tempat di mana tren bahasa baru seringkali muncul dan menyebar dengan cepat di kalangan pengguna internet (Adam, 2015). Bahasa gaul dan slang terus berkembang di kalangan remaja dan anak muda. Istilah-istilah baru sering kali muncul dan menjadi populer dalam bahasa sehari-hari, sebagian besar dipengaruhi oleh budaya populer dan media sosial. Pendidikan bahasa Indonesia terus berusaha untuk mengikuti perkembangan zaman dengan memperkenalkan materi-materi yang relevan dengan kebutuhan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk penggunaan bahasa dalam konteks digital. Meskipun berbagai bentuk media baru terus muncul, literatur dan karya sastra tetap memiliki peran penting dalam perkembangan bahasa Indonesia modern. Penulis-penulis Indonesia terus menghasilkan karya-karya yang menginspirasi dan memperkaya bahasa. Perkembangan bahasa Indonesia pada zaman modern mencerminkan dinamika masyarakat dan perkembangan teknologi yang terus berubah. Bahasa Indonesia terus beradaptasi dan berkembang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi dalam konteks zaman yang terus berubah ini.
Nah, sekarang saudara sudah memahami tentang sejarah perkembangan bahasa Indonesia? Setelah itu, mari kita belajar tentang peran bahasa Indonesia. Ayo cermati materi berikut ini!
Bahasa Indonesia memiliki peran yang sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Menurut Devianty (2017) peran utama bahasa Indonesia antara lain, pertama bahasa Indonesia berperan sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia yang beragam suku, budaya, dan agama. Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi yang memungkinkan interaksi antarwarga negara dari berbagai latar belakang untuk saling memahami dan berkomunikasi.
Kedua bahasa Indonesia digunakan secara resmi dalam semua aspek kehidupan negara, seperti administrasi pemerintahan, sistem hukum, pendidikan formal, dan dalam dunia kerja. Hal ini memungkinkan terciptanya keseragaman dan keteraturan dalam proses komunikasi di berbagai bidang.
Ketiga Bahasa Indonesia juga menjadi salah satu simbol identitas nasional Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia secara luas di dalam dan di luar negeri memperkuat kesadaran akan jati diri bangsa Indonesia dan menjaga keutuhan negara. Keempat bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar dalam sistem pendidikan formal di Indonesia. Dalam konteks ini, bahasa Indonesia berperan penting dalam penyebaran pengetahuan, pembelajaran, dan pemahaman akan nilai-nilai budaya, sejarah, dan ilmu pengetahuan. 5). Bahasa Indonesia menjadi medium untuk menyampaikan dan menyebarkan karya-karya budaya, termasuk sastra, musik, film, dan seni lainnya. Karya-karya dalam bahasa Indonesia memperkaya dan memperluas wawasan budaya serta kekayaan intelektual bangsa. 6). Bahasa Indonesia menjadi alat penting dalam memperluas hubungan internasional Indonesia dengan negara-negara lain. Sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia digunakan dalam diplomasi, perdagangan, pariwisata, dan kerjasama internasional lainnya. 7). Bahasa Indonesia berperan dalam proses pembangunan di Indonesia dengan menjadi alat komunikasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Penggunaan bahasa Indonesia yang efektif membantu dalam penyampaian informasi, promosi, dan implementasi kebijakan pembangunan. Peran bahasa Indonesia sangatlah luas dan mencakup berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Sebagai bahasa resmi dan bahasa persatuan, bahasa Indonesia menjadi tulang punggung dari identitas dan keberagaman budaya bangsa Indonesia.
Kedudukan bahasa Indonesia di Indonesia sangatlah penting dan diatur secara tegas dalam konstitusi dan peraturan-peraturan lain. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana pemersatu berbagai suku bangsa dan sebagai sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa komunikasi tingkat nasional, bahasa media massa, serta bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Kedudukan Bahasa sebagai Bahasa Nasional
a. Hakikat Kedudukan Bahasa sebagai Bahasa Nasional
Bahasa sebagai bahasa nasional memiliki peran yang sangat penting dalam identitas dan kesatuan sebuah negara. Ketika sebuah bahasa diakui secara resmi sebagai bahasa nasional, itu menandakan bahwa bahasa tersebut digunakan dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat, seperti pemerintahan, pendidikan, media, dan komunikasi sehari-hari. Salah satu manfaat utama dari memiliki bahasa nasional adalah mempromosikan persatuan dan solidaritas di antara warga negara. Penggunaan bahasa yang sama membantu membangun identitas nasional secara kuat dan mengurangi kesenjangan komunikasi di antara beragam kelompok etnis, budaya, dan sosial di dalam suatu negara (Assapari, 2014).
Selain itu, bahasa nasional juga memainkan peran penting dalam memfasilitasi pembangunan ekonomi dan sosial. Dengan memiliki satu bahasa yang digunakan secara luas, negara dapat meningkatkan efisiensi dalam bisnis, perdagangan, dan administrasi, serta mempromosikan pertumbuhan ekonomi melalui kemudahan dalam komunikasi dan pertukaran informasi. Namun, penting untuk diingat bahwa penetapan sebuah bahasa sebagai bahasa nasional juga bisa menimbulkan beberapa tantangan. Salah satunya adalah risiko marginalisasi atau diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang menggunakan bahasa minoritas. Oleh karena itu, penting bagi negara untuk mengadopsi kebijakan yang mendukung dan melindungi hak-hak kelompok-kelompok minoritas untuk menggunakan dan mempertahankan bahasa dan budaya mereka.
Dalam era globalisasi, penting juga untuk mempertimbangkan bagaimana bahasa nasional berinteraksi dengan bahasa-bahasa lainnya, baik dalam konteks perdagangan internasional, pariwisata, atau teknologi informasi. Menyadari nilai penting multibahasa dan multikulturalisme dapat membantu negara-negara dalam mempromosikan keragaman budaya sambil tetap memelihara keutuhan bahasa nasional mereka.
Saudara mahasiswa, ayo cermati salah satu contoh penggunaan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional sebagai berikut:
Setelah saudara mahasiswa memahami pengertian kedudukan bahasa sebagai bahasa nasional, selanjutnya kita akan mempelajari tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
b. Fungsi
Kedudukan bahasa sebagai bahasa nasional menurut Bulan (2019) memiliki beberapa fungsi penting dalam konteks suatu negara, di antaranya:
Dengan demikian, kedudukan bahasa sebagai bahasa nasional tidak hanya penting untuk fungsi administratif dan komunikasi, tetapi juga untuk membangun identitas nasional yang kuat, mendukung pembangunan budaya dan ekonomi, serta mempromosikan keanekaragaman bahasa di dalam suatu negara.
a. Pengertian
Kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi suatu negara mengacu pada status resmi yang diberikan kepada bahasa tersebut dalam kerangka hukum dan administratif negara tersebut. Kedudukan ini menetapkan bahwa bahasa tersebut memiliki pengakuan resmi sebagai alat komunikasi yang sah dalam semua aspek kehidupan negara, termasuk dalam pemerintahan, hukum, pendidikan, dan komunikasi publik. Dengan status resmi ini, bahasa tersebut diatur oleh undang-undang dan peraturan negara, yang menetapkan penggunaan dan perlindungan bahasa dalam berbagai konteks. Ini mencakup penggunaan bahasa resmi dalam administrasi pemerintahan, penyusunan undang-undang, sistem peradilan, pendidikan formal, dan komunikasi resmi dengan warga negara serta dengan negara-negara lain (Woring, 2022).
Kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi juga mencerminkan pentingnya bahasa tersebut dalam memperkuat identitas nasional, menyatukan masyarakat yang memiliki beragam latar belakang etnis dan budaya, serta mempromosikan keberagaman budaya dan bahasa di dalam negara tersebut.
Dengan demikian, kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi memberikan dasar hukum yang kuat bagi penggunaan, perlindungan, dan pengembangan bahasa tersebut sebagai aset penting dalam kehidupan negara dan masyarakatnya. Kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi suatu negara memiliki konsekuensi yang luas dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Contoh kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi yaitu:
Saudara mahasiswa, ayo cermati salah satu contoh penggunaan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi sebagai berikut:
Setelah saudara mahasiswa memahami pengertian kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi, selanjutnya kita akan mempelajari tentang fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi.
b. Fungsi
Bahasa resmi dalam konteks sebuah negara atau wilayah menurut Hoerudin (2021) memiliki beberapa fungsi utama yang sangat penting:
Kedudukan bahasa sebagai bahasa resmi mencerminkan pentingnya bahasa tersebut dalam mengatur berbagai aspek kehidupan masyarakat, mulai dari administrasi pemerintahan dan pendidikan hingga menjaga identitas nasional dan keberagaman budaya. Ini juga mencerminkan komitmen negara terhadap kesetaraan, inklusi, dan perlindungan hak-hak warga negara.
Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Republik Indonesia dan merupakan bahasa ibu bagi jutaan orang di Indonesia. Perkembangannya terjadi pada masa kolonial belanda, masa penjajahan jepang, masa kemerdekaan, serta zaman modern.
Kedudukan bahasa Indonesia di Indonesia sangatlah penting dan diatur secara tegas dalam konstitusi dan peraturan-peraturan lainnya. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana pemersatu berbagai suku bangsa dan sebagai sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah. Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa komunikasi tingkat nasional, bahasa media massa, serta bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Time’s up
Adam, S. (2015). Perkembangan Bahasa Indonesia pada Era Teknologi Informasi dan Komunikasi. Gramatika: Jurnal Ilmiah Kebahasaan Dan Kesastraan, 3(2), 152-158. https://doi.org/10.31813/gramatika/3.2.2015.30.152–158.
Amanan, A., & Sabrina, S. (2023). Menilik asal-usul bahasa indonesia. Ensiklopedia of Journal, 5(3), 72-76. https://doi.org/10.33559/eoj.v5i3.1622.