Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 4
Silakan pelajari materi di bawah ini! Jangan lupa, Saudara perlu mengerjakan latihan dan evaluasi sebagai sarana untuk mengukur pemahaman materi pada CPMK 4.
Sub-CPMK
Mahasiswa mampu membaca kritis berbagai ragam wacana untuk keperluan menulis
Bahan Kajian
Pasti saudara mahasiswa sudah tidak asing dengan membaca. Sebagian besar saudara mahasiswa mungkin mempunyai kebiasaan atau hobi membaca. Lalu, apakah saudara mahasiswa mengetahui apa yang dimaksud dengan membaca? Untuk mengetahui pengertian membaca, mari kita simak materi dibawah ini!
Membaca merupakan suatu proses untuk mengolah suatu bacaan secara kritis dan kreatif oleh pembaca untuk mendapatkan pemahaman secara menyeluruh pada suatu bacaaan. Pembaca mendapat memberikan penilaian pada fungsi, nilai, keadaan dan dampak dari apa yang dibaca (Riyanti, 2021). Membaca merupakan suatu aktivitas menerima. Namun untuk mendapatkan pemahaman yang menyeluruh, pembaca tidak bisa melakukan dengan berpasrah. Untuk mendapatkan pemahaman, pembaca harus aktif untuk mengolah menjadi bahan yang memiliki makna. Membaca tidak hanya proses mengingat, tetapi juga menggunakan proses mental yang melibatkan berpikir kreatif dan kritis (Patiung, 2016). Membaca merupakan suatu keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif. Membaca dapat memberikan seseorang informasi dan pengalaman baru. Sesuatu yang ditemukan dari kegiatan membaca dapat meningkatkan kemampuan berpikir, memperluas pandangan dan wawasan seorang pembaca (Putri dkk., 2023). Membaca merupakan aktivitas reseptif menggunakan proses mental untuk mengolah suatu bacaan secara kritis dan kreatif.
Setelah saudara mahasiswa membaca pembahasan dari definisi membaca. Coba simpulkan dan tuliskan definisi membaca menurut pemahaman saudara mahasiswa masing-masing!
“Saudara mahasiswa sudah seringkali melakukan aktivitas membaca. Seringkali timbul rasa bosan ketika kita sedang membaca. Namun, apakah saudara mahasiswa sadar ada banyak manfaat yang kita dapatkan dari aktivitas membaca? Mari kita cari tahu manfaat membaca melalui materi di bawah ini!”
Membaca bermanfaat meningkatkan kecerdasaan pembaca. Membaca dapat membantu pembaca untuk dapat menyikapi permasalahan dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Membaca dapat meningkatkan pengembangan daya berpikir dan pengetahuan pembaca. Membaca dapat mengembangkan kemampuan memproses ilmu pembaca untuk diterapkan dalam hidup (Lubis, 2020).
Kusmayadi (2008) menyatakan beberapa manfaat membaca antara lain.
“Setelah mahasiswa mengetahui mengenai manfaat membaca dari materi di atas. Coba tuliskan manfaat lain dari aktivitas membaca yang pernah saudara mahasiswa lakukan dan rasakan!
Apakah saudara mahasiswa tahu membaca memiliki beberapa jenis? Apakah saudara mahasiswa tahu jenis-jenis membaca memiliki tujuan yang berbeda-beda? Untuk jenis-jenis dari membaca. Mari kita simak dan pelajari pembahasan dari jenis-jenis membaca di bawah!
Menurut Suparman & Nurfisani (2021) membaca nyaring adalah suatu aktivitas membaca dengan melafalkan suatu tulisan yang dibaca dengan intonasi dan ucapan yang tepat. Pembaca dan pendengar dapat mendapatkan suatu informasi yang diutarakan oleh penulis, baik berupa perasaan, pikiran, maupun pengalaman penulis. Menurut Hamidah & Sundari (2023) Pembaca menentukan untuk membaca nyaring perlu memahami keterampilan penafsiran mengenai lambang tertulis. Membaca nyaring menuntut pembaca mempunyai kecepatan pandangan mata yang jauh untuk melihat bacaan sehingga pembaca dapat menjaga kontak mata pada pendengar. Membaca nyaring mengharuskan pembaca untuk memahami mengenai komunikasi dua arah. Sehingga pendengar dapat memahami apa yang disampaikan oleh pembaca.
Saudara mahasiswa. Coba simaklah cerita di bawah ini!
“Saudara mahasiswa yang cendekiawan. Setiap manusia memiliki kekurangan dan keterbatasan yang berbeda. Walaupun keterbatasan sebagian orang tidak diketahui secara langsung oleh indera. Keterbatasan yang kita miliki jangan dijadikan sebuah hal yang memalukan. Tetapi, jadikanlah keterbatasan sebagai motivasi untuk kita bertekad dan berpikir kritis agar kita dapat meningkatkan kualitas diri sendiri.”
2. Membaca dalam hati
Menurut Fadliansyah & Zakiyah (2024) Membaca dalam hati merupakan teknik atau cara membaca tanpa menggunakan suara. Jenis membaca ini lebih menekankan pada penguasaan isi teks bacaan. Membaca dalam hati dapat meningkatkan kecepatan pemahaman frase, mendapat keakraban sastra yang baik, dan dapat memperluas kosakata. Membaca dalam hati menggunakan ingatan visual dengan melibatkan Indera ingatan dan penglihatan.
Menurut Suparlan (2021) Membaca dalam hati merupakan aktivitas membaca yang dilaksanakan tidak dengan menyuarakan bunti bacaan. Membaca di dalam hati memberikan kemungkinan kepada siswa untuk memahami suatu teks bacaan yang dibaca secara mendalam. Membaca dalam hati terdiri dari membaca ekstensif dan intensif.
Saudara Mahasiswa yang cendekiawan. Simaklah cerita di bawah ini dengan seksama!
Setelah saudara mahasiswa membaca cerita di atas. Apa pesan yang terkandung dalam cerita tersebut? Coba jelaskan makna cerita dengan pemahaman dan bahasa saudara mahasiswa sendiri!
Ngalimun & Alfulaila (2014) berpendapat bahwa membaca ekstensif menjadi efekvitas dalam mencari informasi luas. Berarti membaca ektensif membutuhkan waktu yang cepat. Membaca ekstensif memiliki tujuan untuk memahami teks bacaan dengan durasi cepat. Pembaca memiliki kebebasan dan keluasan untuk menentukan teks bacaan. Pembaca fokus untuk memahami isi teks dan tidak fokus memahami isi bacaan secar rinci. Menurut Matalingkas dkk. (2023) Membaca ekstensif adalah aktivitas membaca menggunakan banyak objek baca dalam waktu yang sesingkat mungkin. Membaca intensif bertujuan untuk memahami informasi dan isi pada teks bacaan dengan cepat, efisien, dan efektif. Aktivitas membaca ekstensif dibagi menjadi membaca survei, membaca sekilas, dan membaca dangkal.
Membaca survei merupakan jenis ativitas membaca yang bertujuan untuk mendapat gambaran luas peristiwa isi dan cakupan ruang pada teks bacaan yang akan dibaca. Membaca survei dilakukan oleh pembaca dengan sekedar mengamati dan menganalisis bagian isi teks bacaan yang dirasa penting. Membaca survei ini bisa disebut sebagai aktivitas sebelum membaca (Ibda, 2019). Sebelum membaca terkadang meneliti terlebih dahulu mengenai hal yang akan analisis. Pembaca melakukan survei terhadap bahan bacaan yang hendak ditelaah dan dibelajari. Hal ini dilakukan dengan memeriksa, menganalisis indeks kata dalam buku, dan judul subbab pada buku yang akan dibaca (Firman, 2019).
Membaca sekilas biasa disebut skimming. Membaca sekilas merupakan metode membaca yang mengharapkan seorang pembaca memperoleh gambaran dari teks bacaan tanpa membaca secara menyeluruh. Metode ini menyertakan kemampuan melihat teks secara cepat untuk mengenali ide pokok, struktur umum, dan informasi utama dari suatu teks bacaan (Ramadhani dkk., 2024). Dalam membaca sekilas, pembaca fokus dalam memahami konteks pada sub judul, judul, kata kunci, kalimat awal secara menyeluruh. Membaca sekilas ini menyertakan gerakan Indera penglihatan secara cepat untuk membuat keputusan mengenai informasi penting pada teks secara cepat. Hal ini, membaca sekilas membantu seorang pembaca dalam mengelola suatu informasi secara efektif pada bidang akademis maupun dalam kehidupan sehari-hari (Muhsyanur, 2019).
Membaca dangkal digunakan untuk mendapat pemahaman secara sekedar. Jenis membaca ini akan memiliki pemahaman yang dangkal dengan karakteristik luaran dan tidak secara mendalam. Membaca dangkal biasa digunakan untuk hiburan atau kesenangan. Sehingga metode membaca ini tepat digunakan untuk membaca koran, membaca menikmati karya sastra cerita fiksi, membaca brosur atau pamflet, dan membaca majalah hiburan (Gareda, 2020).
Membaca intensif merupakan aktivitas membaca dengan memahami bacaan dengan maksimal. Metode membaca intensif berhubungan dengan bacaan yang minim. Penegasan membaca intensif sebagai pemahaman sedikit rumit dikarenakan pemahaman maksimal merupakan tujuan dari membaca. Hal ini, membuat membaca intensif terpusat pada teks yang minim dengan pemahaman maksimal. Pengetesan pemahaman pada membaca intensif dilaksanakan dengan cara menjawab soal atau dengan menulis kembali isi bacaan. Soal dapat meliputi isian singkat, pilihan jamak, dan soal esai. (Iswara, 2014). Sepadan dengan pendapat tersebut, Rahayu (2015) berpendapat bahwa membaca intensif merupakan aktivitas membaca yang dilaksanakan secara teliti untuk mengasah dan menumbuhkan keterampilan berpikir kritis. Membaca kritis adalah belajar teliti, pemahaman. Membaca intensif merupakan belajar teliti, pemahaman terperinci, dan telaah teliti pada teks bacaan agar dapat menimbulkan pemahaman maksimal. Membaca intensif dibagi menjadi dua meliputi membaca telaah isi dan membaca telaah bahasa.
Membaca telaah isi adalah suatu kegiatan membaca dengan maksud memahami informasi penting pada teks bacaan yang menarik. Membaca telaah isi dilakukan dengan kemampuan menyerap ide suatu bacaan, menyertakan pemahaman, dan ketelitian pada saat membaca bahan baca. Dapat diartikan, membaca telaah isi merupakan aktivitas membaca yang dilaksanakan dengan menelaah atau menganalisis isi bacaan (Heriyanto, 2022).
Membaca telaah bahasa merujuk pada urgensi pemahaman dan analisis dengan mendalam pada kegiatan belajar bahasa. Membaca telaah isis melibatkan proses kritis analisis makna implisit, struktur bahasa, dan maksud penutur. Membaca telaah bahasa bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mendalam terhadap bahasa dan teks yang kompleks. Membaca telaah isi meliputi membaca bahasa dan membaca sastra (Tarigan, 2020).
Menurut Effendi (2016) SQ3R merupakan metode pembelajaran yang dirancang untuk membantu peserta didik dalam memahami materi pembelajaran. Tahapan dari SQ3R adalah Survey, Question, Read, Recite, dan Review. Aktivitas membaca dalam metode pembelajaran SQ3R adalah keterampilan memproses secara dinamik dan aktif yang menyertakan respon fisika, mental, intelektual dan emosi. Kegiatan membaca dalam SQ3R adalah proses penyeimbangan antara suatu teks yang dibaca dengan wawasan yang dimiliki peserta didik. Siswa dapat memahami makna, yang berarti terjadi interaksi antara pembaca dan teks bacaan. Metode SQ3R ini sangat tepat diterapkan dalam membaca intensif karena dapat memfasilitasi peserta didik dalam mengenal dan memahami fakta, konsep, ide relevan dan pandangan umum pada suatu bacaan.
Metode PQ4R merupakan metode pembelajaran yang digunakan untuk membantu peserta didik untuk mengingat apa yang telah di baca. Metode ini terbentuk karena pemikiran bahwa membaca dapat meningkatkan kemampuan membaca yang dimiliki. Metode PQ4R ini merupakan metode efektif untuk mendukung pembaca berpikir kritis dalam memahami dan mengingat suatu bacaan sehingga pembaca mempunyai pengetahuan cadangan (Ishaac, 2020). Metode PQ4R meliputi preview berarti membaca sekilas secara cepat sebelum mulai membaca. Question yang berarti mengajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang bahan bacaan. Read berarti mulai membaca dengan mengingat pertanyaan yang telah dibuat. Reflect berarti sewaktu membaca peserta didik mencari jawaban dari pentanyaan yang telah dibuat serta dapat memahami informasi pada bacaan. Recite berarti merenungkan suatu informasi yang telah dipahami dari hasil membaca dengan membuat kunci dari bacaan dan mencatat informasi penting. Review berarti membaca catatan singkat yang sudah dibuat (Trianto dalam Arifa, 2021).
CIRC merupakan suatu model pembelajaran selaras antara kemampuan menulis dan membaca yang menyertakan siswa secara aktif dengan fisik dan mental dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran CIRC ini membantu siswa untuk memahami isi dari bacaan yang dapat dilakukan secara individu ataupun secara kelompok (Niliawati dkk., 2018). Pembelajaran CIRC mempunyai komponen yang membuat pembelajaran menjadi lebih kreatif dan efektif. Dalam pembelajaran CIRC ini, siswa bersama kelompok dapat meningkatkan pengetahuan dan bertukar pikiran untuk mempelajari materi oleh guru. Kegiatan utama pada pembelajaran circ adalah penyelesaian pemecahan masalah sehingga dapat melatih siswa untuk berpikir kreatif dan kritis (Slavin dalam Ekawati dkk., 2015). CRIC merupakan model pembelajaran selaras antara kemampuan menulis dan membaca untuk meningkatkan pengetahuan berpikir kreatif dan kritis.
CLIL adalah salah satu pendekatan pembelajaran yang berfokus pada materi (content) dan bahasa (language) pengantar yang dipakai dalam kegiatan pembelajaran. CLIL adalah pendekatan yang berfokus pada bahasa tambahan yang dimanfaatkan untuk belajar, mengajarkan materi dan bahasa dengan tujuan mendukung pemahaman bahasa sekaligus materi menuju tingkatan tertentu (Setianingsih, 2017).
DRTA merupakan strategi yang memusatkan keikutsertaan siswa pada bahan bacaan. Siswa membangun dugaan dan membuktikan dugaan tersebut pada saat membaca bahan bacaan. Strategi ini dirancang agar siswa dapat mencapai tujuan umum dalam mengikutsertakan tahap berpikir saat membaca (Rahim 2011). Strategi DRTA dapat menggugah pemikiran dan ingatan siswa sebelum membaca. Strategi DRTA memusatkan pemikiran siswa dalam mendapatkan informasi sehingga dapat membantu guru dalam mengikutsertakan siswa pada kegiatan belajar mengajar (Trisna dalam Manulu, dkk., 2023).
Menurut Hartati dkk. (2020) Think aloud adalah suatu strategi membunyikan atau memverbalkan dengan lisan sesuatu yang ada dalam pikiran pembaca saat berusaha untuk memahami teks, memecahkan suatu masalah, dan menjawab pertanyaan dari teks yang dibaca. Strategi think aloud dilakukan dengan guru yang mengucapkan kalimat khusus yang telah dipilih untuk dijadikan model bahan secara sistematis dengan nyaring atau lantang. Guru menjelaskan mengenai alur berpikir yang baik dilakukan untuk memahami komponen dari teks yang dimaksud.
Setelah saudara mahasiswa membaca beberapa strategi membaca di atas. Apakah salah satu strategi tersebut pernah saudara terapkan dalam aktivitas membaca? Apakah strategi yang saudara mahasiswa terapkan efektif? Coba beri sedikit penjelasan strategi yang pernah saudara mahasiswa gunakan dalam membaca!
Saudara mahasiswa yang cendekiawan. Setelah membaca seluruh pembahasan mengenai materi membaca kritis untuk menulis. Bacalah rangkuman di bawah ini untuk mengulas kembali pemahaman saudara mahasiswa mengenai materi bab 4 ini!
Membaca adalah suatu proses untuk mengolah suatu bacaan secara kritis dan kreatif untuk mendapatkan pemahaman secara menyeluruh. Membaca memiliki manfaat sebagai penambah kosakata dan pengetahuan mengenai tata bahasa. Membaca dibagi meliputi membaca nyaring dan membaca dalam hati. Kemampuan membaca dapat ditingkatkan melalui strategi membaca meliputi SQ3R, PQ4R, CIRC, CLIL, DRTA, dan think aloud.
Time’s up
Sebelum Saudara mahasiswa mengerjakan evaluasi. Mari simak beberapa indikator di bawah ini!
Setelah saudara mahasiswa membaca dan memahami indikator soal diatas. Saudara mahasiswa diharapkan dapat menjawab soal di bawah ini!
Arifa, L. W. (2021). Penerapan Metode pq4r untuk meningkatkan keterampilan menemukan makna tersirat suatu teks di Kelas VI SDN Sukorejo 3 Kota Blitar. Jurnal Pembelajaran dan Riset Pendidikan (JPRP), 1(2), 355-366. https://doi.org/10.28926/jprp.v1i2.151.
Effendi, R. (2016). Model Pembelajaran sq3r untuk mengembangkan kemampuan literasi siswa. Kalamatika: Jurnal Pendidikan Matematika, 1(2), 109-118. https://doi.org/10.22236/KALAMATIKA.vol1no2.2016pp109-118.