Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 6
Silakan pelajari materi di bawah ini! Jangan lupa, Saudara perlu mengerjakan latihan dan evaluasi sebagai sarana untuk mengukur pemahaman materi pada CPMK 6.
Sub-CPMK
Mahasiswa dapat membuktikan kriteria penulisan akademik dalam menyusun berbagai bentuk karya tulis akademik.
Bahan Kajian
Pada bab 5, Saudara telah mempelajari tentang menulis daftar rujukan, kutipan, dan teknik parafrasa. Seperti yang kita tahu bahwa kemampuan menulis daftar rujukan, kutipan, dan teknik parafrasa yang benar sangat dibutuhkan dalam membuat sebuah tulisan, utamanya dalam bidang akademik. Tulisan-tulisan dalam dunia akademik lebih sering dikenal dengan teks akademik. Proses dalam membuat teks akademik disebut menulis akademik. Sebelum menulis teks akademik, Saudara harus mengetahui pengertian dari menulis akademik, tujuan menulis akademik, manfaat menulis akademik, dan jenis-jenis menulis akademik. Untuk itu, pada bab 6 ini Saudara akan mempelajari tentang penulisan akademik yang berisi tentang pengertian, tujuan, manfaat, dan jenis-jenis menulis akademik. Mari simak uraian berikut ini!
Pada subbab ini, Saudara akan mempelajari tentang pengertian menulis akademik. Hal ini dikarenakan mengetahui definisi dari suatu topik pembahasan dapat menjadi dasar dalam kerangka berfikir. Oleh karena itu, ayo simak uraian berikut!
Menulis adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan sebuah tulisan (Kurniawati dalam Waruwu, 2022). Menulis juga dapat diartikan sebagai kegiatan menuangkan gagasan ke dalam sebuah tulisan (Nur dkk., 2021) sehingga lebih mudah untuk dipahami pembaca (Tanjung & Arifudin, 2023). Selain itu, Rahmawati & Shofiyani (2020) mengungkapkan bahwa menulis merupakan sarana untuk menyalurkan semua ide yang ada di pikiran sebagai bentuk ekspresi diri melalui tulisan. Sehingga kegiatan menulis dapat didefinisikan menjadi kegiatan menuangkan gagasan yang dimiliki dalam bentuk tulisan.
Karena berhubungan dengan kemampuan penuangan gagasan, menulis menjadi salah satu literasi dasar yang harus dimiliki oleh siswa (Situmorang dalam Suprayogi dkk., 2021). Hal ini dikarenakan menulis menjadi bagian dari keterampilan berbahasa, yang mana dibutuhkan dalam berkomunikasi secara tidak langsung (Kiuk dkk., 2021). Berkomunikasi melalui media tulisan menjadi hal yang lumrah dalam dunia pendidikan. Melalui tulisan, segala gagasan dapat digambarkan dengan lebih jelas dan spesifik. Untuk menggambarkan gagasan dalam bentuk tulisan di dunia akademik, dikenal pula istilah menulis akademik yang identik dengan sifat ilmiah atau akademik.
Menulis akademik merupakan jenis penulisan yang sering digunakan dalam bidang ilmiah atau akademik (Putri dkk., 2024). Menulis akademik juga dapat diartikan sebagai kegiatan akademisi untuk membuat sebuah tulisan akademik (Juniarti, 2019). Meryam & Usman dalam Hamzah dkk. (2021) mengungkapkan bahwa menulis akademik dapat menjadi sarana komunikasi secara tidak langsung dalam bentuk bahasa tulis. Oleh karena itu, menulis akademik dapat didefinisikan sebagai jenis penulisan yang digunakan untuk membuat tulisan akademik dengan kaidah-kaidah tertentu serta menjadi sarana komunikasi melalui bahasa tulis.
Dalam dunia akademik, menulis akademik menjadi suatu hal yang tidak dapat dipisahkan. Hal ini dikarenakan menulis akademik menjadi kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh akademisi, termasuk mahasiswa untuk meraih prestasi akademik (Oktarina dkk. dalam Reznani dkk., 2023). Tak hanya itu, kemampuan menulis akademik juga berperan penting dalam proses penulisan karya ilmiah maupun tugas akhir (Fikra dkk. dalam Darmalaksana dkk., 2024), yang mana membutuhkan konsentrasi tinggi dan kemampuan berpikir yang kritis (Pujiono & Widodo, 2021).
Setelah membaca uraian tentang pengertian menulis akademik, ayo simpulkan definisi menulis akademik menurut pemahaman Saudara!
Setelah mengetahui apa itu menulis akademik, selanjutnya Saudara dapat mengetahui tujuan dari menulis akademik dengan menyimak uraian berikut.
Menurut Hikmat dkk. (2020), menulis akademik memiliki beberapa tujuan, yaitu:
Sementara itu, Abidin dkk. dalam Juniarti (2020) menyatakan bahwa tujuan dari penulisan akademik adalah untuk menambah ilmu dan konsep pengetahuan terhadap masalah tertentu sehingga dapat membina keterampilan berpikir dan menulis. Jadi dapat disimpulkan bahwa menulis akademik bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dalam menganalisis serta menyajikan gagasan dalam bentuk tulisan.
Setelah membaca uraian di atas, Saudara dapat memperoleh wawasan tentang tujuan menulis akademik. Menurut pendapat Saudara, apa saja tujuan menulis akademik?
Setelah mempelajari tentang pengertian dan tujuan dari menulis akademik, Saudara pasti bertanya-tanya apa saja manfaat yang akan diperoleh dari aktivitas menulis akademik? Apa saja manfaatnya bagi para pelaku menulis akademik (pembuat tulisan akademik)? Dan bagaimana manfaat tersebut dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari? Untuk menjawab pertanyaan Saudara, simaklah uraian berikut ini!
Menulis akademik memiliki banyak manfaat, terutama bagi para akademisi. Menulis akademik menjadi sarana untuk menuangkan gagasan melalui tulisan serta meningkatkan daya kreativitas (Aisyah & Hasanudin, 2023). Di sisi lain, menulis akademik juga berperan penting ketika akademisi hendak melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Mustakim & Ismail, 2017).
Sementara itu jika ditinjau dari segi pembuat tulisan, setidaknya ada empat manfaat yang akan diperoleh ketika membuat tulisan akademik, yaitu:
Dengan demikian, kemampuan menulis akademik yang baik tentu akan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, terutama di bidang akademik atau ilmiah. Hal ini dikarenakan menulis akademik dapat meningkatkan keterampilan baik dari cara berpikir hingga menyajikan gagasan dengan sistematis agar mudah dipahami.
Setelah membaca uraian di atas, Saudara dapat mengidentifikasi manfaat apa saja yang akan diperoleh ketika melakukan aktivitas menulis akademik. Kemudian, cobalah mengingat kembali apakah Saudara sudah pernah membuat tulisan atau karangan untuk tugas? Atau Saudara sudah pernah membuat karangan ilmiah? Jika sudah, deskripsikan pendapat Saudara tentang manfaat yang Saudara peroleh ketika membuat tulisan akademik!
Dari uraian sebelumnya, Saudara pasti sudah mengetahui apa itu menulis akademik, tujuan menulis akademik, maupun manfaat menulis akademik. Selanjutnya, Saudara akan mempelajari jenis-jenis dari menulis akademik. Namun sebelum mengenal lebih jauh tentang jenis-jenis menulis akademik, Saudara dapat menyimak sekilas informasi berikut untuk memperoleh gambaran tentang jenis-jenis menulis akademik.
Setiap jenis pada penulisan teks akademik ternyata memiliki tujuan dan ciri masing-masing, lho. Saudara dapat menemukan informasi tersebut pada tabel di bawah ini.
Jenis Teks | Tujuan | Ciri-Ciri Utama | Contoh |
Deskriptif | Menggambarkan sesuatu secara rinci | Menggunakan banyak kata sifat | Deskripsi kursi roda |
Analitis | Menganalisis sesuatu secara mendalam | Menyajikan argumen berbasis data dan fakta | Analisis fenomena kasus pelecehan seksual di lingkup sekolah |
Persuasif | Meyakinkan pembaca atau pendengar | Menggunakan argumen kuat dan logis | Artikel larangan melakukan perundungan |
Kritis | Mengevaluasi dan memberikan penilaian | Mengandung evaluasi objektif dan berbasis bukti | Kritik terhadap fasilitas umum bagi penyandang disabilitas |
Menulis akademik dibagi menjadi empat jenis, yaitu deskriptif, analitis, persuasif, dan kritis.
1. Teks Deskriptif
a. Pengertian Teks Deskriptif
Teks atau karangan deskriptif merupakan satu dari empat jenis penulisan akademik yang sangat populer. Teks jenis ini biasanya digunakan untuk mendeskripsikan suatu objek secara terperinci (Maryuni dalam Sanita dkk., 2020). Tidak hanya berupa objek, deskripsi yang dimuat juga dapat berupa informasi mengenai suatu peristiwa, di mana teks deskriptif ini dikemas dalam bentuk artikel atau laporan (Irsyad dkk., 2023). Dalam menulis teks deskriptif, disertakan pula data-data pendukung untuk memperkuat gambaran pembaca. Dengan demikian, hampir sebagian besar isi teks deskriptif berupa informasi dan fakta.
Setelah membaca uraian di atas, simpulkan menurut pemahaman Saudara tentang definisi dari teks deskriptif!
b. Struktur Teks Deskriptif
Struktur teks deskriptif dibagi menjadi empat bagian. Nanda (2004) menjelaskan bahwa keempat bagian ini meliputi:
c. Fungsi Teks Deskriptif
Salah satu fungsi teks deskriptif adalah untuk menggambarkan ciri-ciri fisik suatu objek, sehingga dapat dikatakan bahwa teks deskriptif memiliki fungsi komunikatif (Mahsun dalam Febrianti & Thahar, 2020). Selain itu, teks deskriptif juga berfungsi untuk mempermudah pembaca dalam memahami objek yang digambarkan dalam teks (Afrizal, 2020). Selain kedua fungsi tersebut, fungsi teks deskriptif yang lainnya dapat dijabarkan sebagai:
d. Manfaat Teks Deskriptif
Pada dasarnya, teks deskriptif tidak hanya bermanfaat untuk menunjang keterampilan berbahasa, namun juga bermanfaat untuk memperkaya wawasan pembaca (Yuningsih, 2021). Berikut adalah penjabaran beberapa manfaat dari teks deskriptif.
e. Contoh Teks Deskriptif
Setelah membaca contoh teks deskriptif di atas, ayo susun sebuah teks deskriptif dengan kata kunci kursi roda dan tongkat bantu jalan!
2. Analitis
a. Pengertian Teks Analitis
Teks analitis adalah salah satu jenis teks akademik yang merupakan diferensiasi dari teks deskriptif (Ayuningtyas & Sukaesih, 2021). Artinya, teks analitis memiliki gaya penulisan yang sama dengan teks deskriptif, yakni mendeskripsikan suatu hal. Namun, teks analitis lebih sering digunakan dalam dunia akademik daripada teks deskriptif murni. Teks jenis ini lebih identik dengan isinya yang berupa opini-opini maupun argumen penulis yang dikelompokkan ke dalam beberapa kategori atau bagian. Teks analitis biasanya mengelompokkan teori-teori menjadi beberapa bagian, yang mana setiap bagian memiliki hubungan yang saling berkaitan. Adapun contoh teks analitis ialah teks yang bersifat menganalisis atau membandingkan hingga membahas satu atau lebih suatu ide.
Setelah membaca uraian di atas, simpulkan menurut pemahaman Saudara tentang definisi dari teks analitis!
b. Struktur Teks Analitis
Yonas (2023) mengungkapkan bahwa struktur teks analitis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
c. Fungsi Teks Analitis
Teks analitis bertujuan mengajak pembaca untuk memahami suatu topik atau isu yang dibahas dengan mengungkapkan opini dan disertai argumentasi yang logis (Yonas, 2023). Teks analitis digunakan dalam menganalisis suatu permasalahan menggunakan pendekatan deskriptif yang dikelompokkan menjadi beberapa bagian. Hal ini dapat diartikan bahwa teks analitis berfungsi untuk mendeskripsikan sesuatu yang dalam pembahasannya dibagi dan ditinjau dari beberapa bagian kemudian disimpulkan di akhir teks.
d. Manfaat Teks Analitis
Teks analitis bermanfaat untuk menyampaikan opini (Yonas, 2023) untuk menyajikan suatu informasi atau fakta yang dibagi menjadi beberapa kategori (Ayuningtyas & Sukaesih, 2021). Dengan demikian, sudut pandang yang dilibatkan juga akan semakin luas sehingga akan memperkaya wawasan pembaca.
e. Contoh Teks Analitis
Setelah membaca contoh teks analitis di atas, ayo susun sebuah teks analitis dengan kata kunci antiperundungan!
3. Persuasif
a. Pengertian Teks Persuasif
Teks persuasif merupakan salah satu jenis teks akademik yang bertujuan untuk mengajak dan membujuk pembaca untuk melakukan sesuatu sesuai dengan yang disampaikan penulis dalam teks (Hsb dkk., 2024). Teks persuasif berisi pernyataan-pernyataan yang dapat mendorong pembaca untuk mengikuti keinginan penulis. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa teks persuasif memuat ajakan, imbauan, maupun anjuran untuk melakukan sesuatu.
Pada dasarnya, teks persuasif dapat menjadi suatu sarana komunikasi untuk memengaruhi pembaca. Hal ini dikarenakan informasi yang disampaikan pada teks persuasif bersifat mengajak dan interaktif. Tak heran jika teks persuasif sering dijadikan sebagai strategi dalam berkomunikasi untuk memengaruhi orang lain.
Setelah membaca uraian di atas, simpulkan menurut pemahaman Saudara tentang definisi dari teks persuasif!
b. Struktur Teks Persuasif
Menurut Direktorat SMP Kemendikbud (2021), struktur teks persuasif dibagi menjadi empat bagian, yakni:
c. Fungsi Teks Persuasif
Secara umum, fungsi teks persuasif adalah untuk memengaruhi pembaca (Victoria dkk., 2022). Hal ini dikarenakan teks persuasif dapat memuat imbauan, ajakan, saran, atau bahkan larangan tentang suatu hal atau permasalahan yang disertai dengan argumen dan data. Kalimat-kalimat berupa ajakan atau larangan itulah yang nantinya akan memengaruhi pembaca untuk melakukan sesuatu seperti yang diinginkan penulis melalui teks persuasif.
d. Manfaat Teks Persuasif
Dalam dunia akademik, teks persuasif memiliki manfaat yang sangat besar. Teks persuasif akademik dapat menjadi sarana untuk membujuk atau mengajak pembaca agar dapat berpikir atau berperilaku sesuai dengan konsep, tujuan, dan kaidah pendidikan (Badriyah, 2021). Teks persuasif juga dapat menjadi sarana berkomunikasi melalui bahasa tulis untuk mengajak pembaca melakukan sesuatu. Selain itu, manfaat lain yang dapat diperoleh dari teks persuasif adalah dapat digunakan untuk membantu menyampaikan pesan-pesan dalam dunia pendidikan, seperti larangan terhadap perundungan, larangan terhadap tindakan pelecehan seksual, ajakan untuk menjaga kerukunan, ajakan untuk saling menghargai, dan lain-lain.
e. Contoh Teks Persuasif
Setelah membaca contoh teks persuasif di atas, ayo susun sebuah teks persuasif dengan topik edukasi seksual pada anak!
4. Kritis
a. Pengertian Teks Kritis
Teks kritis merupakan salah satu jenis teks akademik yang memiliki fitur penulisan persuasif namun dengan menambahkan setidaknya satu sudut pandang lain tentang permasalahan yang dibahas (Ayuningtyas & Sukaesih, 2021). Berbeda dari teks persuasif yang hanya berisi argumen penulis, teks kritis mengharuskan penulis untuk menambahkan atau mempertimbangkan setidaknya satu pendapat orang lain tentang topik yang berkaitan. Pendapat-pendapat orang lain yang dilibatkan dalam teks kritis merupakan pendapat yang selaras dengan argumen penulis. Kendati demikian, teks kritis tetap memiliki sifat persuasif yang didukung dengan argumen maupun data dan fakta.
Gaya penulisan teks kritis banyak digunakan dalam dunia akademik, seperti kritik artikel dan jurnal maupun tinjauan literatur mengenai suatu penelitian. Teks kritis biasanya digunakan untuk mengkritisi suatu permasalahan yang ditinjau dari berbagai sudut pandang, termasuk dari sudut pandang penulis. Argumen-argumen dari masing-masing sudut pandang akan saling dikaitkan sehingga membentuk suatu kesimpulan baru yang bersifat persuasif.
Setelah membaca uraian di atas, simpulkan menurut pemahaman Saudara tentang definisi dari teks kritis!
b. Struktur Teks Kritis
Struktur teks kritis dibagi menjadi 3 bagian. Juniardi & Andriyani (2022) memaparkan bahwa ketiga bagian ini meliputi:
c. Fungsi Teks Kritis
Dalam bidang akademik, teks kritis berfungsi sebagai sarana untuk menyampaikan argumen kritis penulis dalam mengkritisi atau menanggapi suatu permasalahan (Juniardi & Andriyani, 2022). Argumen dari penulis didukung dengan pendapat orang lain atau teori-teori maupun data. Dengan demikian, argumen yang disajikan adalah argumen yang berdasar dan memiliki rujukan sehingga dapat dipertanggungjawabkan. Selain itu, argumen pendukung juga berperan untuk membuat argumen penulis bersifat lebih objektif karena dikaji dari beberapa sudut pandang. Di sisi lain, teks kritis pada dasarnya bersifat persuasif, yaitu bersifat mengajak pembaca untuk melakukan apa yang disajikan dalam teks oleh penulis.
d. Manfaat Teks Kritis
Jika ditafsirkan dari definisinya, teks kritis dalam bidang akademik bermanfaat untuk menjadi sarana dalam menyampaikan argumen ilmiah ataupun argumen kritis tentang suatu permasalahan yang dibahas, di mana argumen penulis diperkuat dengan teori-teori ataupun sudut pandang lain yang dapat dipertanggungjawabkan (Ayuningtyas & Sukaesih, 2021).
e. Contoh Teks Kritis
Setelah membaca contoh teks kritis di atas, ayo susun sebuah teks kritis dengan kata kunci antiperundungan!
Setelah mempelajari materi tentang menulis akademik, Saudara dapat mengulas kembali secara singkat mengenai materi yang telah Saudara pelajari dengan membaca rangkuman berikut.
Menulis akademik merupakan suatu aktivitas yang dilakukan oleh para akademisi untuk menghasilkan tulisan dengan kaidah-kaidah tertentu. Menulis akademik bertujuan untuk menyebarkan gagasan atau penemuan ilmiah serta meningkatkan keterampilan penulis, terutama dalam hal menulis dan menyajikan gagasan. Sementara itu, menulis akademik memiliki manfaat sebagai sarana untuk menuangkan gagasan yang dimiliki oleh penulis. Menulis akademik dibagi menjadi empat jenis, yaitu deskriptif, analitis, persuasif, dan kritis.
Pernahkah Saudara membuat artikel ilmiah atau tulisan ilmiah lainnya? Artikel ilmiah merupakan salah satu contoh luaran teks akademik, yang mana proses penulisannya menggunakan kombinasi dari berbagai macam jenis menulis akademik. Dalam membuat artikel ilmiah, bagian tinjauan literatur maupun kutipan termasuk ke dalam menulis kritis. Sedangkan bagian metode penelitian lebih banyak menggunakan jenis deskriptif. Kemudian pada bagian hasil adalah kombinasi dari deskriptif dan analitis dari data yang menjadi acuan pembahasan. Lalu aspek analitis akan terlihat ketika kita menghubungkan dan mengaitkan antarbagian serta persuasif ketika kita mengajukan argumen maupun gagasan.
Time’s up
Sebelum mengerjakan soal evaluasi, perhatikan indikator berikut sebagai acuan dalam menjawab soal.
Setelah memahami indikator soal, ayo kerjakan soal berikut!
Roni adalah seorang siswa tunadaksa di sebuah sekolah dasar negeri. Ia bersekolah di sekolah umum, bukan di lingkungan sekolah luar biasa. Hal itu membuat Roni merasa minder karena beberapa temannya tidak mengajaknya bermain dengan alasan kekurangan yang dimiliki Roni.
Berikan solusi dan argumen dari sudut pandang Saudara!
Afrizal, D. Y. (2020). Media sosial instagram sebagai sarana pembelajaran menulis teks deskripsi. Prosiding Samasta, 1(1), 62-66. https://jurnal.umj.ac.id/index.php/SAMASTA/article/view/7146.
Aisyah, S., & Hasanudin, C. (2023). Pemanfaatan aplikasi menulis akademik untuk menunjang pembelajaran keterampilan menulis di perguruan tinggi. In Seminar Nasional Daring Sinergi, 1(1), 160-167. https://prosiding.ikippgribojonegoro.ac.id/index.php/SND/article/view/1667.