Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 7
Silakan pelajari materi di bawah ini! Jangan lupa, Saudara perlu mengerjakan latihan dan evaluasi sebagai sarana untuk mengukur pemahaman materi pada CPMK 7.
Powered By EmbedPress
Sub-CPMK
Mahasiswa dapat menerapkan kriteria penulisan proposal akademik (ilmiah) untuk menghasilkan proposal yang bermutu.
Bahan Kajian
“Proposal bagaikan sebuah peta yang menunjukkan rute menuju tujuan. Dalam peta tersebut, kita dapat melihat rincian langkah-langkah yang harus diambil untuk mencapai tujuan, serta biaya yang diperlukan. Dengan demikian, proposal membantu kita untuk memahami dengan jelas bagaimana kita dapat mencapai tujuan yang diinginkan.”
Pernahkah, Saudara mahasiswa membuat proposal dan apakah Saudara mahasiswa tahu, bagaimana penyusunannya?
Nah, untuk mendapat jawaban atas pertanyaan di atas. Mari kita bersama-sama mempelajari materi pembelajaran pada bab 7 ini tentang penyusunan proposal yang baik dan benar.
Menyusun Proposal
Saudara mahasiswa yang berilmu, tentunya sebelum kita mempelajari tentang penyusunan proposal, perlu Saudara mahasiswa ketahui bahwa menyusun proposal yang baik dan benar diperlukan pemahaman terlebih dahulu tentang apa yang ada di dalam proposal.
“Siapakah dari saudara mahasiswa disini yang tahu tentang bagian-bagian yang ada pada proposal?”
Nah, tentu Saudara mahasiswa semua sudah tidak asing lagi mengenai bagian-bagian dari proposal. Mari bersama-sama kita simak, penyusunan proposal yang baik dan benar, di bawah ini.
BAB I
Pendahuluan
Pada bab 1 pendahuluan, akan dibahas mengenai tentang pembuatan latar belakang, penulisan rumusan masalah & tujuan, dan penulisan manfaat penelitian. Berikut ini, akan dibahas masing-masing bagian dari bab 1 pendahuluan:
A. Penyusunan Latar Belakang
Bagian awal latar belakang dalam proposal yaitu berisi gambaran umum tentang masalah yang akan diangkat. Rahim (2020) juga menyampaikan bahwa untuk membantu memudahkan dalam membuat latar belakang dapat menggunakan model piramida terbalik. Model piramida terbalik digunakan untuk menggambarkan masalah mulai dari hal umum hingga mengerucut pada hal khusus dan ruang lingkup yang akan diteliti.
Sumber: https://images.app.goo.gl/B3VRAp9ZAcXkoUhN6
Untuk membantu membuat piramida terbalik, tentukan minimal tiga keywords dari judul proposal terlebih dahulu. Kemudian, setiap masing-masing keywords tentukan sub point yang akan dibahas. Jika dirasa sudah menemukan sub point yang akan dibahas, maka mulailah membuat latar belakang.
Setelah membaca materi tentang penulisan latar belakang di atas. Ayo secara mandiri buatlah contoh kerangka latar belakang dengan judul “Strategi Penumbuhan Sikap Mandiri pada Mahasiswa Disabilitas di Perguruan Tinggi”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, pahamilah contoh penulisan kerangka latar belakang di bawah ini!
B. Membuat Rumusan Masalah dan Tujuan
Rumusan masalah dalam penelitian merupakan pertanyaan yang menjadi fokus utama penelitian tersebut (Kristanto, 2018). Pertanyaan ini selalu dituliskan dalam bentuk kalimat tanya yang dimulai dengan kata tanya seperti “apakah”, “bagaimana”, “mengapa”, dan lain sebagainya, serta diakhiri dengan tanda tanya. Rumusan masalah ini menjadi poin penting pembaca dalam memahami apa yang hendak disampaikan dalam penelitian.
Rumusan masalah proposal penelitian yang baik dan benar harus memenuhi beberapa kriteria berikut:
Ayo secara mandiri buatlah rumusan masalah dengan judul penelitian “Upaya dalam mencegah terjadinya Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Disabilitas”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, cermatilah contoh penulisan rumusan masalah di bawah ini!
Tentu setelah mempelajari tentang rumusan masalah, Saudara mahasiswa diharuskan juga untuk mempelajari tentang tujuan penelitian proposal, karena dua hal ini saling keterkaitan.
Di bawah ini, Saudara mahasiswa akan diajak untuk mempelajari tentang tujuan penelitian proposal!
2. Membuat Tujuan Penelitian
Proposal yang baik pasti memiliki tujuan penelitian yang terarah dan spesifik. Tujuan penelitian ini akan digunakan penulis untuk membawa arah penelitian yang jelas. Selain itu, tujuan penelitian berfungsi sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan pada rumusan masalah, sehingga seringkali dikaitkan dimana terdapat perumusan masalah pasti di situ terdapat tujuan yang menjadi fokus utama pada proposal. Tujuan penelitian biasanya ditulis dengan kalimat pernyataan yang diawali dengan kata kerja.
Ayo secara mandiri buatlah tujuan penelitian dengan judul penelitian “Upaya dalam mencegah terjadinya Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Disabilitas”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, pahamilah contoh penulisan tujuan penelitian di bawah ini!
C. Membuat Manfaat Penelitian
Apakah di antara Saudara mahasiswa disini sudah tahu, apa saja manfaat dari penelitian dalam proposal?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kita perlu memulainya dengan membaca sedikit demi sedikit dengan mempelajari pembahasan di bawah ini.
Menurut Amirullah (2015) manfaat penelitian diuraikan berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh. Manfaat tersebut bisa berupa manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis berkaitan dengan perkembangan teori yang relevan, sedangkan manfaat praktis berkaitan dengan aspek-aspek yang lebih aplikatif. Sebuah penelitian bisa saja hanya memberikan manfaat praktis tanpa manfaat teoritis, atau sebaliknya. Hal ini sepenuhnya bergantung pada topik penelitian yang dibahas.
Dari pembahasan singkat di atas, apakah Saudara mahasiswa sudah paham yang disebut sebagai manfaat teoritis dan manfaat praktis itu?
Nahh, secara sederhana manfaat teoritis itu membantu kita memahami konsep dan prinsip yang mendasari fenomena tertentu, sedangkan manfaat praktis memberikan solusi yang bisa diterapkan langsung dalam kehidupan sehari-hari.
Ayo secara mandiri buatlah contoh masing-masing dari manfaat teoritis dan manfaat praktis dengan tema penelitian “Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Disabilitas”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, cermatilah contoh penulisan manfaat teoritis dan manfaat praktis penelitian di bawah ini!
D. Membuat Hipotesis Penelitian
Apakah Saudara mahasiswa tahu apa itu hipotesis? Lalu, apakah Saudara mahasiswa juga pernah membuat tentang hipotesis penelitian?
Hipotesis menurut Rasmini (2023) adalah istilah majemuk yang terdiri dari “hipo” dan “tesis”. “hipo” berasal dari Bahasa Yunani “hupo”, yang artinya di bawah, kurang, atau lemah. Sementara “tesis” berasal dari kata “thesis” dalam Bahasa Yunani, yang berarti teori atau bagian yang diajukan sebagai bukti. Hipotesis merupakan pernyataan yang kebenarannya belum kuat dan masih perlu diuji. Setelah diuji dan terbukti benar, hipotesis berubah menjadi tesis.
Menurut Muhyi dkk. (2018) ada beberapa jenis hipotesis, berikut ini dijelaskan masing-masing jenis hipotesis:
a. Ditinjau dari terbukti tidaknya variabel
Menyatakan bahwa tidak ada perubahan dalam populasi umum, tidak ada hubungan antar variabel, dan tidak ada perbedaan yang signifikan. Hipotesis nol sering dimulai dengan frasa seperti “tidak ada perbedaan di antara …” atau “tidak ada hubungan di antara …”
Hipotesis alternatif akan benar jika hipotesis nol ditolak. Hipotesis ini menunjukkan adanya perubahan, hubungan, atau perbedaan dan biasanya dinyatakan dengan istilah seperti lebih tinggi, lebih rendah, atau lebih baik. Hipotesis alternatif berlawanan dengan hipotesis nol dan mengindikasikan bahwa peneliti memperkirakan adanya perbedaan. Berikut ini jenis-jenis dari hipotesis alternatif:
Hipotesis alternatif langsung menyatakan bahwa peneliti memprediksi adanya perubahan langsung, perbedaan, atau hubungan antar variabel dalam populasi. Sampel diambil dari populasi tersebut, dan peneliti memprediksi bahwa skornya akan lebih tinggi, lebih baik, atau mengalami perubahan. Hipotesis ini lebih sering ditemukan dalam literatur dibandingkan jenis lainnya.
Peneliti memprediksi adanya perubahan, perbedaan, atau hubungan antar variabel dalam populasi, namun tidak menentukan apakah perubahan tersebut positif atau negatif.
b. Ditinjau dari proses pemerolehannya
Menurut Harmoko dkk. (2022) terdapat beberapa bentuk-bentuk hipotesis:
Hipotesis deskriptif adalah jawaban sementara untuk masalah deskriptif yang berkaitan dengan variabel mandiri.
Hipotesis alternatifnya adalah:
Daya tahan lampu pijar merk X ≠ 600 jam. “tidak sama dengan” bisa berarti lebih atau kurang dari 600 jam.
2. Hipotesis statistik
Ho: µ = 600
Ha: µ ≠ 600
µ: nilai rata-rata populasi yang dihipotesiskan atau diestimasi melalui sampel.
Hanya satu hipotesis yang diajukan, bergantung pada teori dan pengamatan awal objek. Hipotesis alternatifnya adalah:
Hipotesis statistik:
Contoh:
Hipotesis nol:
Hipotesis asosiatif adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah asosiatif yang menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
Contoh:
Apakah ada hubungan yang signifikan antara tinggi badan pelayan toko dan jumlah barang yang terjual?
Ho:r = 0, berarti tidak ada hubungan
Ho: r ≠ 0, “tidak sama dengan nol” berarti hubungan, baik positif maupun negatif, menunjukkan nilai korelasi yang dihipotesiskan.
BAB II
Kajian Pustaka
Kajian pustaka adalah bagian dari penelitian yang berfungsi untuk meninjau dan menganalisis literatur yang sudah ada terkait dengan topik yang sedang diteliti. Secara keseluruhan, kajian pustaka membantu peneliti untuk memahami konteks dan dasar teoritis dari penelitian mereka serta membangun argumen yang kuat untuk pentingnya penelitian tersebut. Kajian pustaka mencakup penelitian relevan, kajian teori dan kerangka berpikir.
A. Penelitian relevan
Saudara mahasiswa, pernahkah Saudara mahasiswa membuat penelitian, namun tema, topik dan judul penelitian Saudara mahasiswa tidak ada yang relevan dengan penelitian sebelumnya? Pasti Saudara mahasiswa akan kesusahan dalam mengembangkan penelitian Saudara mahasiswa, bukan?
Nahh, inilah tujuan penelitian yang sedang atau akan Saudara mahasiswa buat harus ada keterkaitan antara tema, topik dan judul penelitian sebelumnya. Hal ini sejalan dengan pendapat dari Payadnya dkk. (2022) yang mengatakan bahwa penelitian yang relevan merupakan penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dan dianggap memiliki keterkaitan dengan tema, topik, serta judul yang akan diteliti.
Setelah Saudara mahasiswa mengetahui definisi dari penelitian yang relevan di atas, selanjutnya Saudara mahasiswa akan diarahkan untuk belajar bagaimana membuat penelitian yang relevan.
Mari, simak langkah-langkah dalam membuat penelitian yang relevan di bawah ini!
Langkah-langkah dalam membuat penelitian yang relevan adalah:
Ayo secara mandiri buatlah contoh penelitian relevan, dengan judul penelitian “Evaluasi Program AntiPerundungan dan Antipelecehan Seksual untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa Disabilitas di Perguruan Tinggi: Studi Kasus di Universitas XYZ”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh penulisan penelitian relevan di bawah ini!
B. Kajian teori
Apakah Saudara mahasiswa pernah mendengar istilah kajian teori? Ya, pasti sudah tidak asing lagi untuk Saudara mahasiswa tentang kajian teori. Namun, apakah Saudara mahasiswa pernah menelusuri secara mendalam bagaimana menulis kajian teori itu?
Nah, sebelum kita membahas tentang penulisan kajian teori, terlebih dahulu kita akan memaparkan secara sederhana pengertian dari kajian teori itu sendiri.
Menurut Tahir dkk. (2023) kajian teori adalah kumpulan definisi, konsep, dan perspektif tentang suatu topik yang disusun secara sistematis. Kajian teori merupakan elemen penting dalam penelitian, karena berfungsi sebagai dasar atau pondasi dari penelitian tersebut. Kualitas kajian teori yang baik akan menentukan kualitas keseluruhan dari penelitian yang dilakukan. Selain itu, Wagiran (2013) mengemukakan tentang kajian teori yang dipilih harus sesuai dengan ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Misalnya, jika peneliti ingin mengkaji keberhasilan belajar siswa, maka teori yang dicari harus berkaitan dengan keberhasilan belajar, seperti teori tentang prestasi, kemampuan, kompetensi, dan aspek lain yang berhubungan dengan keberhasilan belajar. Selain itu, kajian teori juga bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penelitian sebelumnya telah dilakukan terkait dengan masalah yang akan diteliti, guna memastikan bahwa penelitian yang dilakukan tidak sekadar mengulang penelitian yang sudah ada.
Setelah Saudara mahasiswa mengetahui pengertian kajian teori di atas, Saudara mahasiswa akan diarahkan untuk belajar bagaimana menulis kajian teori yang relevan.
Berikut langkah-langkah dalam menulis kajian teori yang relevan dan sistematis:
C. Kerangka berpikir
Pernahkah Saudara mahasiswa mendengar istilah kerangka berpikir? Tentu saja pernah, bukan? Pada saat Saudara membuat proposal penelitian istilah tersebut kerap kali muncul. Apa sih kerangka berpikir itu sebenarnya?
Kerangka berpikir adalah deskripsi tentang keterkaitan antara konsep-konsep yang akan dievaluasi dalam suatu penelitian. Ini meliputi teori-teori yang menjadi dasar penelitian, hubungan antar variabel, serta cara variabel-variabel tersebut berinteraksi satu sama lain (Sugiyono, 2017). Secara spesifik, kerangka berpikir mencakup:
Setelah Saudara mahasiswa mengenal tentang definisi kerangka berpikir. Saudara mahasiswa akan diarahkan untuk belajar tentang penyusunan kerangka berpikir.
Berikut langkah-langkah yang dapat Saudara mahasiswa ikuti:
Ayo secara mandiri buatlah contoh kerangka berpikir dengan judul penelitian “Membangun Lingkungan Inklusif: Studi tentang Program Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual untuk Meningkatkan Kesejahteraan Mahasiswa Disabilitas di Perguruan Tinggi”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh penulisan kerangka berpikir di bawah ini!
BAB III
Metodologi
A. Jenis atau Pendekatan Penelitian
Sebelumnya Saudara mahasiswa apakah sudah ada yang tahu, apa saja jenis-jenis penelitian? Jika Saudara mahasiswa telah mengenal istilah kualitatif dan kuantitatif, maka Saudara mahasiswa telah mengenal sekilas tentang jenis-jenis penelitian.
Menurut Ramdhan (2021) jenis-jenis penelitian dibagi menjadi beberapa macam. Di bawah ini terdapat jenis-jenis penelitian yang dapat dipilih:
B. Populasi dan Sampel
Saudara mahasiswa, apakah Saudara mahasiswa tahu populasi dan sampel adalah dua hal yang memiliki keterkaitan? Apakah Saudara mahasiswa memiliki minat untuk mempelajari secara mendalam dari masing-masing populasi dan sampel tersebut?
Mari, bersama-sama untuk mempelajari populasi dan sampel pada materi pembelajaran di bawah ini!
Menurut KBBI, populasi adalah seluruh jumlah orang atau penduduk di suatu daerah; jumlah orang atau pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang sama; jumlah penghuni baik manusia maupun makhluk hidup lainnya pada suatu satuan ruang tertentu.
Dalam penelitian observasional, populasi umumnya terdiri dari individu-individu yang menjadi subjek penelitian atau karakteristiknya akan diteliti. Individu yang menjadi subjek penelitian disebut unit penelitian atau satuan pengamatan, dan jumlah individu yang menjadi subjek penelitian disebut ukuran populasi atau besar populasi (dilambangkan dengan N).
Peneliti harus menetapkan populasi penelitiannya dengan batasan yang jelas dan spesifik. Batasan dalam populasi biasanya dituliskan dalam bentuk kriteria inklusi dan eksklusi.
Kriteria inklusi dan eksklusi ini biasanya dibuat untuk populasi terbatas. Populasi terbatas adalah populasi yang memiliki sumber data dengan batasan yang jelas secara kuantitatif. Populasi terbatas memiliki banyak jenis. Adapun jenis-jenis populasi terbatas dapat dibedakan dalam beberapa macam di bawah ini:
Populasi target adalah kelompok individu atau objek yang menjadi sasaran penelitian secara keseluruhan dan yang hasil penelitiannya diharapkan dapat digeneralisasikan. Populasi ini mencakup semua subjek yang memiliki karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian, tanpa memperhatikan keterbatasan geografis atau lainnya yang mungkin membatasi akses peneliti.
Populasi terjangkau adalah bagian dari populasi target yang dapat diakses secara praktis oleh peneliti untuk dijadikan sampel penelitian. Populasi ini terdiri dari individu atau objek yang berada dalam jangkauan geografis, waktu atau kriteria lain yang memungkinkan untuk berpartisipasi dalam penelitian.
Populasi kasus adalah kelompok individu yang memiliki kondisi, penyakit, atau karakteristik tertentu yang menjadi fokus penelitian.
Populasi kontrol adalah kelompok individu yang tidak memiliki kondisi, penyakit atau karakteristik tertentu yang sedang menjadi fokus penelitian. Populasi kontrol digunakan sebagai pembanding untuk populasi kasus guna membantu menilai efek atau hubungan yang sedang diteliti.
Ayo secara mandiri buatlah contoh populasi tidak terbatas dan terbatas, populasi target dan terjangkau, populasi kasus dan kontrol dengan penelitian yang ada kaitannya dengan kasus antiperundungan dan antipelecehan seksual terhadap mahasiswa disabilitas!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh populasi di bawah ini!
2. Sampel
Setelah Saudara mahasiswa mempelajari populasi di atas, apakah Saudara mahasiswa juga sedang bertanya-tanya, apa sih hubungan populasi dengan sampel? apakah memang sampel itu merupakan bagian dari populasi?
Nahh, Saudara mahasiswa akan lebih mengerti hubungan populasi dan sampel dengan mempelajari materi di bawah ini.
Menurut Roflin dkk. (2021) sampel adalah bagian dari populasi. Pernyataan ini memiliki dua arti: (1) setiap unit dalam populasi harus memiliki kesempatan untuk menjadi bagian dari sampel, dan (2) sampel dianggap sebagai representasi dari populasi atau sebagai versi kecil dari populasi tersebut. Dengan demikian, ukuran sampel harus cukup besar untuk mewakili populasinya dengan akurat.
Menurut Sulung & Yasril (2023) untuk menentukan penarikan sampel yang lebih efisien dan mengeluarkan biaya sekecil mungkin, ada beberapa alasan yang digunakan dalam pengambilan sampel yaitu:
Dalam menghadapi objek penelitian yang seragam atau homogen, sensus tidak diperlukan. Pengambilan sampel saja sudah cukup untuk mendapatkan data yang dibutuhkan.
Untuk objek penelitian yang mudah rusak, mengambil keseluruhan objek akan menyebabkan kerusakan. Contohnya, dalam penelitian kadar trombosit dalam darah, tidak mungkin mengambil seluruh darah untuk dianalisis.
Biaya yang diperlukan untuk melakukan sensus jauh lebih besar dibandingkan dengan pengambilan sampel, sehingga sensus seringkali menyebabkan pemborosan. Sebaliknya, pengambilan sampel lebih efisien. Hal ini karena dalam sensus, objek yang diteliti jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengambilan sampel, begitu juga dengan waktu yang dibutuhkan. Waktu yang diperlukan untuk melakukan sensus lebih lama dibandingkan dengan pengambilan sampel.
Dalam sensus, jumlah objek yang diteliti lebih banyak dibandingkan dengan pengambilan sampel, sehingga keakuratan hasil penelitian juga lebih rendah dibandingkan dengan pengambilan sampel. Pengalaman menunjukkan bahwa semakin banyak objek yang diteliti, semakin rendah ketelitiannya.
Jadi, dari sini Saudara mahasiswa sudah paham bukan tentang hubungan antara populasi dan sampel. Intinya sampel merupakan unit terkecil dari populasi.
Ayo secara mandiri buatlah contoh sampel dengan judul penelitian “Kasus Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Disabilitas”
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh penulisan sampel di bawah ini!
C. Metode Pengumpulan Data dan Sumber Data
Pernahkah Saudara mahasiswa melakukan wawancara, entah terhadap dosen, tokoh-tokoh masyarakat atau kepada guru? Apakah Saudara mahasiswa tahu, bahwa wawancara juga termasuk ke dalam metode pengumpulan data? Lalu bagaimana menentukan sumber datanya?
Nahh, untuk lebih memahami tentang metode pengumpulan data dan sumber data. Mari, bersama-sama mempelajari materi pembelajaran kali ini.
Metode pengumpulan data dan sumber data merupakan elemen krusial dalam penelitian. Metode pengumpulan data mengacu pada teknik atau pendekatan yang digunakan untuk mengumpulkan informasi, sedangkan sumber data mengidentifikasi asal atau lokasi data yang dikumpulkan. Berikut adalah penjelasan mengenai metode pengumpulan data dan contoh penggunaannya:
1. Survei
2. Wawancara
3. Observasi
4. Dokumentasi
5. Eksperimen
6. Focus Group Discussion (FGD)
Sumber data dibagi menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut:
1. Sumber Data Primer
2. Sumber Data Sekunder
Ayo secara mandiri buatlah contoh metode pengumpulan data dan sumber data dengan judul penelitian “Studi Kasus Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap Mahasiswa Disabilitas”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh metode pengumpulan data dan sumber data di bawah ini!
D. Teknik Pengumpulan Data
Tahukah Saudara mahasiswa teknik pengumpulan data itu seperti apa? Apakah teknik pengumpulan data sama dengan metode pengumpulan data?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, Saudara mahasiswa perlu mempelajari materi berikut ini tentang teknik pengumpulan data:
Teknik pengumpulan data tidaklah sama dengan metode pengumpulan data meskipun keduanya berkaitan erat dalam konteks penelitian. Secara umum teknik pengumpulan data merupakan bagian dari metode pengumpulan data. Teknik pengumpulan data mencakup langkah-langkah praktis dan detail tentang bagaimana data seharusnya dikumpulkan secara efektif dan efisien.
Secara umum, menurut Budiarto & Anggraeni (2003) teknik pengumpulan data terbagi menjadi beberapa macam, yaitu:
Wawancara adalah proses di mana pewawancara secara langsung berinteraksi dan berkomunikasi dengan responden.
Angket adalah metode pengumpulan data di mana responden mengisi jawaban sesuai dengan daftar pertanyaan yang mereka terima, sedangkan pada wawancara, jawaban responden direkam oleh pewawancara.
Untuk mengembalikan angket yang telah diisi, ada dua opsi yang tersedia:
3. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan indra mata.
Manfaat teknik observasi
4. Pemeriksaan
Pemeriksaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mengacu pada metode di mana data dikumpulkan dengan melakukan pemeriksaan langsung terhadap objek, dokumen, atau situasi tertentu.
Ayo secara mandiri buatlah contoh teknik pengumpulan data dengan judul penelitian “Kasus Antiperundungan dan Antipelecehan Seksual terhadap mahasiswa disabilitas”!
Untuk membantu menjawab pertanyaan di atas, perhatikan contoh teknik pengumpulan data di bawah ini!
E. Teknik Analisis Data
Tahukah Saudara mahasiswa apakah teknik analisis data itu? Seperti apa sih langkah-langkah dalam menentukan teknik analisis data tersebut?
Untuk menjawab pertanyaan di atas, simaklah pembahasan materi tentang teknik analisis data di bawah ini:
Teknik analisis data adalah serangkaian metode dan prosedur yang digunakan untuk mengolah, menginterpretasikan, dan menyusun data yang telah dikumpulkan dalam sebuah penelitian.
Adapun langkah-langkah dalam menentukan teknik analisis data yang tepat adalah sebagai berikut:
F. Teknik Validasi Data
Saudara mahasiswa apakah ketika membuat tabel data, Saudara mahasiswa seringkali lupa apakah sudah memasukkan nama seorang pegawai atau belum, atau bahkan terpaksa mengetik hal yang sama berulang kali. Sebagai contoh, jika Saudara mahasiswa diminta untuk membuat daftar gaji, ini yang bisa menjadi masalah umum yang terjadi. Bagaimana cara mencegah duplikasi data saat memasukkan nama karyawan dan menghindari kesalahan pengetikan golongan? Teknik validasi data bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah ini.
Dokumen penulis.
Teknik validasi data adalah serangkaian metode dan prosedur yang digunakan untuk memeriksa, menguji dan menilai keakuratan data yang digunakan dalam penelitian.
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menentukan teknik validasi data adalah sebagai berikut:
Setelah mempelajari materi tentang penyusunan proposal di atas, Saudara dapat membaca rangkuman berikut untuk mengulas kembali secara singkat mengenai materi yang telah Saudara pelajari.
Proposal merupakan bagian terpenting dalam penelitian karena proposal merupakan dokumen yang merangkum secara komprehensif tujuan, metode, dan rencana penelitian yang akan dilakukan. Dalam proposal, peneliti harus menjelaskan secara detail mengenai bab I (pendahuluan) yang berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kemudian di bab II harus memaparkan tentang penelitian relevan, kajian teori, dan kerangka berpikir, selanjutnya di bab III (metodologi) akan dijelaskan tentang jenis/pendekatan penelitian, populasi dan sampel, metode pengumpulan data dan sumber data, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, teknik validasi data.
Time’s up
Sebelum mengerjakan soal evaluasi, perhatikan indikator berikut sebagai acuan dalam menjawab soal.
Setelah memahami indikator soal, ayo kerjakan soal berikut!
Amirullah, A. (2015). Metode & Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Malang: Media Nusa Creative.
Rahim, A. R. (2020). Cara Praktis Penulisan Karya Ilmiah. Sleman: Zahir Publishing
Tahir, R., Anggraeni, A. F., Thamrin, S., Yulianti, M. L., Lestari, W., Wahidah, A. N., Hidayah, A. J., Sa’adianoor, S., Pranata, A., Sari, N., Indahyani, T., Misno, M., Prisuna, B. F., Pangestuti, R., Rahman, R. S., Leuwoi, F. S., & Patria, T. M. (2023). Metodologi Penelitian: Teori, Masalah, dan Kebijakan. Jambi: Sonpedia Publishing Indonesia.